Senin, 07 September 2009

Perfect Things

Kenapa aku selalu melihat ke langit, kenapa aku tak pernah melihat bumi tempatku berpijak ?????

Aneh dan sedih juga jika memikirkan hal di atas. Manusia selalu memikirkan hal" aneh dan trivial. Entah itu memikirkan kesejahteraan hidupnya, padahal toh nantinya hidup akan berakhir. Ataupun memikirkan prestasi, padahal toh akhirnya prestasi itu ta'kan dibawa ke liang lahat.

Tapi apa mau dikata, manusia itu berbeda-beda. Bahkan saudara kembar identik pun memiliki perbedaan yg mendasar. Apakah memang kehidupan manusia ta'kan berakhir?????apakah perbedaan ini akan menuju suatu muara yg sama seperti sungai" yg menuju samudera????ataukah perbedaan ini akan membelah seperti protozoa atau tree of life miliknya Darwin??????

Hampir semua orang hanya mengalir seperti air, dimana semakin lebar jalurnya maka akan semakin cepat menuju titik pertemuan. Tetapi jika kita melihat dari kejauhan, hal itu akan menjadi satu kesatuan.

Tidak ada air putih, merah, hitam, kuning, hijau, ungu dll yg berjalan sendiri". Semua warna itu bersatu padu menjadi satu warna. Hal itu bisa terjadi jika perbedaan" mempunyai tujuan yg sama dan searah serta mempunyai ikatan yg sama.

Secara naluriah semua manusia menginginkan kebersamaan. Tetapi terkadang ada beberapa yg mempunyai penyimpangan" persepsi mengenai kebersamaan. Ada yg mempunyai pemikiran bahwa kebersamaan harus memakai baju yg sama, aksesoris yg sama, berbicara dengan aksen yg sama, pokoknya berpenampilan sama secara fisik. Tetapi ada juga yg mempunyai pdmikiran bahwa kebersamaan adalah suatu ideologi yg berada di dalam hati dan pikiran manusia. Di lain pihak ada golongan tengah yg mencoba mengiyakan atau menidaklan kedua golongan tsb.

Lantas apa sebenarnya kebersamaan yg benar" diinginkan manusia?????benarkah jika sebenarnya ini semua terjadi karena suatu waktu manusia pernah menjadi bagian dari sesuatu yg infinity. Tetapi karena suatu hal manusia menjadi terpisah dari infinity ini dan sekarang hanya menyisakan kebutuhan akan infinity, misalnya saja manusia menginginkan kesenangan yg tak habis" atau manusia mengingonkan kekayaan dan umur yg ta' terbatas.

Jika benar begitu seharusnya kebutuhan manusia yg infinity bisa diobati oleh sesuatu yg infinity tsb. Sehingga inti persoalan dari kebersamaan dan semua masalah di dunia ini adalah bagaimana cara kita bisa kembali bersama dengan sesuatu yg infinity ini.

Keinginan manusia ta'kan ada habisnya. Dan manusia akan terdorong untuk menjadi sempurna, tetapi tanpa kita sadari sebenarnya kesempurnaan ta'kan bisa diraih oleh manusia. Kesempurnaan-lah yg akan menghampiri kita jika kita mau menengok kepada kesempurnaan itu.

Tidak ada komentar: