Kamis, 03 September 2009

Perbedaan Sistem Bisnis di Indonesia dan di Luar Negeri

Bisnis adalah suatu organisasi yg menyediakan (menjual) barang atau jasa untuk mendapatan laba.

Sistem adalah suatu unsur/elemen yg saling berkaitan dan saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan bersama.

Luar negeri yg saya makud disini adalah negara-negara maju yg dalam praktiknya sering dicontoh oleh negara-negara berkembang, misalnya saja China, Amerika, Jepang dll. Serta tidak menutup kemungkinan saya akan menggunakan negara-negara berkembang yg ketika krisis di tahun 2008 bisa survive.


A. Sistem Bisnis Indonesia

Indonesia menggunakan Sistem Ekonomi yg berazas kekeluargaan. Dari sini kita bisa melihat bahwa awalnya Indonesia sangat melihat kesejahteraan pelaku bisnis dalam negeri, terutama adalah wirausahawan.

Selain itu Indonesia juga memakai Koperasi sebagai sumber modal usaha yg notabene diperuntukkan untuk usaha kecil dan menengah. Dimana dalam koperasi tsb tidak ada bunga, yg ada adalah sistem bagi hasil seperti sistem syariah. Sehingga dengan adanya unsur-unsur tsb (regulasi dan modal) bisa mendorong sektor perekonomian dalam negeri yg notabene adalah bisnis kecil dan menengah serta meningkatkan ekspor di bidnang non-migas.

Tetapi unsur-unsur tsb satu persatu mulai hilang dari peredaran. Diawali dengan kehancuran Koperasi sebagai pemberi modal non bunga diganti dengan bank yg memakai sistem bunga. Hal ini terjadi karena adanya perubahan arah perekonomian dari agraris menjadi industri serta desas-desus globalisasi yg kala itu santer didengang-dengungkan. Selain itu regulasi yg berupa undang-undang yg menunjukkan bahwa sistem ekonomi kita berazaskan kekeluargaan mulai luntur. Selain itu penyelewengan juga terjadi di sektor-sektor yg sangat berpengaruh bagi masyarakat (BUMN) dengan adanya privatisasi.

Para pelaku bisnis di negara kita cenderung bermain di pasar yg mencakup wilayah domestik. Sampai saat ini belum ada perusahaan yg bisa membuka cabang di puluhan negara lain. Hal ini dikarenakan banyak faktor yg menurut saya adalah modal, government influence, dan nyali yg relatif kecil.

Semua hal ini terjadi karena kurangnya rasa nasionalisme serta moral yg sakit dikarenakan sifat serakah dan kurangnya pengetahuan mengenai bisnis itu sendiri. Selain itu hal ini terjadi karena pengaruh dari negara-negara kapitalis yg saat itu dekat dengan negara kita, sehingga ekspatriat-ekspatriat dari luar negeri berhamburan datang ke dalam negeri.

Jika negara kita tetap memegang teguh prinsip mungkin hal ini (krisis) tidak akan menimpa negara kita yg kaya raya ini. Dan jika kita tahu bahwa Kapitalis hanyalah memainkan suatu sistem, maka kita tidak akan dengan mudahnya tergiur oleh janji-janji manis berupa bunga dsb.

Fenomena-fenomena yg saat ini sering terjadi adalah bisnis-bisnis yg sangat inovatir dan kreatif tetapi inovatif disini cenderung ngarah kepada hal-hal yg ilegal serta menggunakn modal yg minim. Misalnya saja bisnis mengemis, dimana saat ini sudah banyak sekali orang-orang yg melakukan hal ini dan bisa dikatakan sukses. Mereka bisa mendapatkan penghasilan sampai tiga juta rupiah perhari atau sama dengan sembilan puluh juta rupiah per bulan. Penghasilan mereka bisa melebihi gaji umum seorang general manager dalam suatu perusahaan.

Bisnis produksi obat-obat terlarang misalnya. Mereka bisa memproduksi heroin dan kokain (high class) serta obat-obatan lain sampai 10 kg per hari, inipun adalah produksi bisnis berskala kecil. Belum lagi yg berskala menengah dan besar.

Dan masih banyak bisnis-bisnis ilegal yg tumbuh subur diarenakan kurangnya modal sehingga para pelaku bisnis berani melewati jalan yg berliku.

B. Sistem bisnis di luar negeri

Bisnis di luar negeri pasti tidak terlepas dari sejarah-sejarah panjang yg sudah mereka lewati. Bahkan ada salah satu negara yg sudah berkecimpung dalam perekonomian paling tidak sejak 2000 tahun yg lalu. Hal ini membuat pengalaman mereka sangatlah banyak jika diandingkan negara kita. Mereka selalu berada di depan dan mempunyai mental-mental pemenang.

Dengan pengalaman yg sudah sangat lama sekali mereka bisa mengembangkan modal dan pasar sampai tingkat batas maksimal. Amerika dan MEE misalnya, mereka bisa mengembangkan suatu sistem dimana modal tidak bisa berhenti. Hal ini bisa dilakukan dengan penggunaan mata uang mereka sebagai mata uang internasional.

Dengan begitu negara mereka tetap mendapatkan interest sehingga mereka tidak akan pernah takut jika terjadi defisit karena jika defisitpun, yg membayar defisit itu bukanah negara mereka sendiri tapi si pemberi interestlah yg akan terkena dampak dengan terkena krisis global.

Hal ini berbeda dengan negara kita yg tidak mempunyai sistem seperti itu.

Dengan kata lain, Amerika dan MEE sudah membuat sistem ekonomi berupa neo kolonialisme. Selain itu mereka juga memonopoli pasar senjata dunia.

Berbeda lagi dengan China atau Rusia. Dengan sistem militernya mereka bisa mendapatkan modal yg banyak, yaitu berupa buruh/pekerja yg relatif murah serta sistem kepemilikan yg bisa diatur sesuka hati. Tetapi walaupun begitu rakyat di negara tsb mayoritas tidak mengeluhkan hal tsb, karena pemerintah negara tsb benar-benar merencanakan bisnis mereka dengan cermat dan teliti.

Salah satunya adalah mengenai undang-undang hak cipta yg sangat unik. Mereka melegalkan pembajakan asalkan produk hasil bajakan tsb menggunakan brand mereka sendiri. Karena hal ini lah Hollywood terpaksa mengeluarkan versi film yg berbeda di Rusia(R5), hal ini untuk mencegah pembajakan yg menmur di Russia. Berbeda lagi dengan China yg mengeluarkan lisensi-lisensi khusus untuk rakyatnya.

Hal ini yg menyebabkan Rusia dan China bisa menjadi raksasa di pasar perekonomian dunia, sampai-sampai negara tsb menguasai sektor pasar yg paling penting yaitu pertambangan dan gas (Rusia) serta manufaktur (China).

Ada beberapa negara lagi yg mempunyai sistem bisnis yg unik yaitu Jepang, Vietnam, dan Brazil.

Jepang memiliki Kaizen, yg dengan budayanya tsb mereka bisa menemukan hal-hal yg unik tapi sangat penting bagi kehidupan Mobil/Motor Honda misalnya.

Selain itu mereka juga mempunyai budaya disiplin serta mental juara yg selu ingin di depan. Selain itu mereka juga bisa menerapkan sistem-sistem yg baru secara utuh karena mereka mengunakan lokalisasi sistem dimana suatu sistem yg masuk negara mereka akan diubah supaya bisa berasimilasi dengan masyarkat sekitar.

Berbeda lagi dengan Vietnam, mereka bisa memengkan perang yg mustahil untuk dimenngkan pada tahun 60-an. Dan di tahun 1998-2008 mereka pun bisa memenangkan perang melawan krisis global. Sampai-sampai saat ini Vietnam dijadikan pengganti Indonesia oleh perusahaan terkenal dunia, Yahoo dan google misalnya.

Satu lagi negara ketiga yg patut ditiru adalah Brazil. Pengguna internet Brazil tidak sebanyak Indonesia, pengguna facebook Brazil sangat jauh jika dibndingkan dengan Indonesia. Tetapi dibidang pertanian mereka tidak kalah dengan Amerika, dimana Brazil bisa memproduksi biogas secara besar-besaran. Brazil mempunyai sektor pertanian yg sangat maju.

Dari uraian di atas secara umum kita bisa membedakan Sistem Bisnis dalam negeri dan luar negeri. Serta dari uraian di atas kita bisa mengevaluasi dan mengambil kesimpulan tentang berapa poin, yaitu

  • Sistem ekonomi yg dipakai oleh suatu negara tidak akan mempengaruhi kesuksesan suatu negara.
  • Harus menjauhi penyimpangan-penyimpangan yg sampai saat ini terus terjadi.
  • Menjadi diri sendiri dan mempunyai karakter adalah hal yg fundamental.
  • Sikap kekeluargaan adaah identitas bangsa.
  • Terus belajar dan berfikir inovatif.


Waduh moga-moga aja tugas g bener ya............

Tidak ada komentar: